NJERON BETENG LIVING MUSEUM 11 TAHUN UNDANG UNDANG KEISTIMEWAAN DIY
Pameran Living Museum Kemantren Kraton
KTNews. 14 Kemantren di Kota Yogyakarta menggelar acara Living Museum secara serentak dari tanggal 30-31/8/2023, yang merupakan kegiatan utama dalam rangka memperingati perayaan 11 tahun Undang-Undang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sebuah museum hidup yang mengajak dan memandu setiap pengunjung menikmati kekayaan dan merasakan nilai-nilai budaya yang telah diwariskan turun-temurun. Penilaian Living museum dimulai dari Kemantren Kraton pada pukul 09.00 WIB, bertempat di Ndalem Pakuningratan Kemantren Kraton, PJ Walikota Yogyakarta, Singgih memberikan sambutan sekaligus membuka acara Living Museum Njeron Beteng dengan tema “Kangen”.
Living Museum Njeron Beteng merujuk pada praktik adat dan tradisi oleh sebagian masyarakat yang memiliki nilai budaya lokal serta mencerminkan sejarah dari masa ke masa di dalam Benteng Kraton Yogyakarta. Konsep ini melibatkan partisipasi masyarakat dengan adat tradisi yang masih hidup serta mendukung upaya pelestarian budaya. Lebih lanjut Kepala Jawatan Sosial Kemantren Kraton, Arie Widayati, menjelaskan living museum memiliki makna kehidupan yang berkelanjutan, konsep acara ini berupa kegiatan masyarakat sehari-hari yang kemudian bisa diperlihatkan kepada banyak orang.
Mantri Pamong Praja Kraton, Sumargandi menyampaikan dukungan terhadap adanya kegiatan Living Museum dan berharap bisa terus berlanjut di tahun berikutnya. Hadir dalam acara tersebut PJ Walikota Yogyakarta, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Mantri Pamong Praja Se-Kota Yogyakarta, perwakilan Lurah serta pejabat wilayah setempat.
Dalam kesempatan tersebut di suguhkan berbagai makanan dan minuman tradisional jamu khas Yogyakarta. Pengunjung bisa melihat cara pembuatan kue tradisinal apem, pembuatan dan peralatan untuk membatik. Selain itu pengunjung mendapat edukasi sejarah Njeron beteng, ditampilkan pula foto-foto kondisi Benteng Baluwerti saat ini, dokumentasi dan sketsa Keraton Yogyakarta, contoh dan makna pakaian tradisional jawa. Disaksikan PJ Walikota dan jajarannya para pelajar memainkan permainan tradisional jawa dan juga tari-tarian.